Di tengah pesona alam Desa Tarumajaya, terdapat sebuah hidangan khas yang menggugah selera, yaitu Leuncalinci. Makanan ini adalah perpaduan sempurna antara leunca, sejenis sayuran muda yang tumbuh subur di ladang desa, dan daging kelinci yang lezat.

Leuncalinci bukan hanya sekadar makanan; ia melambangkan kekayaan alam dan tradisi kuliner masyarakat Tarumajaya. Proses pembuatannya dimulai dengan memetik leunca yang segar. Dengan tangannya yang terampil, para ibu rumah tangga memilih leunca yang berwarna hijau cerah, menandakan kesegarannya. Daging kelinci, yang diperoleh dari peternakan lokal, dipersiapkan dengan hati-hati. Kelinci dikenal sebagai sumber protein yang rendah lemak dan memiliki rasa yang lembut, sangat cocok untuk dipadukan dengan leunca.

Setelah semua bahan siap, mereka diolah dengan bumbu-bumbu tradisional yang sederhana namun kaya rasa, seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah khas daerah. Proses memasak yang dilakukan dengan penuh cinta ini menghasilkan aroma menggoda yang menyebar ke seluruh penjuru desa, menggugah selera setiap orang yang lewat.

Leuncalinci disajikan dalam piring cantik, menampilkan warna hijau dari leunca yang berpadu dengan daging kelinci yang empuk. Hidangan ini sering dinikmati bersama nasi hangat dan sambal tradisional, menambah kelezatan dan kehangatan saat disantap bersama keluarga.

Setiap suapan Leuncalinci tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membawa kita lebih dekat kepada akar budaya dan tradisi kuliner Desa Tarumajaya. Inilah bukti bahwa kelezatan dan kebersamaan dapat terjalin melalui makanan yang sederhana namun sarat makna.

Daging kelinci memiliki banyak khasiat, di antaranya:

Protein tinggi: Daging kelinci mengandung protein yang tinggi dan mudah dicerna.

Lemak rendah: Daging kelinci memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan daging merah lainnya, seperti daging sapi atau daging babi.

Vitamin B12: Daging kelinci mengandung vitamin B12 yang penting untuk membuat dan metabolisme sel darah merah baru.